ISTILAH SETTING BETON PADA BETON BERTULANG
ISTILAH SETTING PADA BETON BERTULANG
Setting beton (pencetakan beton/pengerasan beton)
adalah beton basah yang mulai mengeras seiring berjalannya waktu yang
disebabkan oleh kelembaban dalam campuran diserap oleh agregat, sebagian
campuran ini diuapkan karena iklim dan sebagian lagi digunakan dalam reaksi
hidrasi antara semen dan air. Akhirnya, beton akan terbentuk atau sepenuhnya
mengeras, inilah yang dimaksud dengan setting beton. Beton ini harus memiliki
sifat berbagai bantalan beban dan daya tahan termasuk perubahan volume
(penyusutan beton) dalam kriteria yang sesuai.
Secara umum waktu setting dibagi 2, yaitu :
Secara umum waktu setting dibagi 2, yaitu :
1.
Initial setting atau waktu ikat awal, adalah
proses di mana pengikatan atau proses hidrasi sudah terjadi dan panas hidrasi
sudah muncul, serta workability beton sudah hilang
2.
Waktu total/final setting, adalah kondisi
di mana beton sudah mengeras sempurna
Hubungan waktu setting dan fase beton :
·
fase plastis : kondisi
beton sebelum initial setting terjadi
·
fase setting : kondisi beton
di antara waktu initial setting dan total/final setting
·
fase hardening : kondisi beton di
antara waktu final setting sampai dengan selesainya proses hidrasi seluruh
komponen kimia pada semen
Pada beton tanpa bahan tambah/additive, secara umum disepakati atau dipakai acuan waktu sebagai berikut :
·
waktu initial setting yang dipahami sebagai awal
proses hidrasi semen mulai terjadi pada 45 -120 menit dari dimulainya
pencampuran/mixing beton
·
rentang waktu initial setting yang ditetapkan sebagai
batas kondisi plastis telah hilang pada umumnya adalah 1,5-2,5 jam dari
dimulainya pencampuran/mixing beton
·
waktu total/final setting dianggap adalah 3-4 jam dari
dimulainya pencampuran/mixing beton
Fase beton yang merupakan kondisi di mana beton dinyatakan sebagai beton segar, belum terjadi proses hidrasi dan dapat dicor adalah fase plastis, dan pada umumnya diambil maksimal 2,5 jam dari waktu mixing beton sebagai waktu maksimal penyelesaian pengerjaan beton segar sampai dengan pemadatan/compacting.
Ciri fase plastis beton yang diamati di lapangan/proyek adalah secara visual dan perabaan :
·
beton masih dalam kondisi basah, jika dituang masih
terlihat aliran beton segar dan tidak terputus-putus
sebagai gumpalan-gumpalan adukan beton
·
jika seseorang berjalan di atas beton segar,
maka kaki masih akan masuk/terbenam di dalam beton dengan mudah
·
jika beton dengan mudah dapat ditusuk dengan
besi diameter 12 mm sampai kedalaman 10 cm, maka workability beton tersebut
masih baik
·
beton masih belum mengeluarkan panas hidrasi (jika
dalam kondisi lingkungan dingin kadang dapat diamati asap dari proses pelepasan
panas hidrasi)
·
dalam cetakan/acuan, beton masih dapat
mengalir secara konstan dan baik, dengan sendirinya atau dengan bantuan
concrete vibrator
Beberapa praktisi beton menyepakati initial setting sebagai kondisi di mana adukan beton jika dilakukan pengujian slump kembali, akan diperoleh nilai slump = 0 cm, dan pada saat itulah dinyatakan adukan beton segar tidak layak lagi dipakai (dituang/dicor dan dipadatkan)
Waktu initial setting dianggap sebagai waktu berakhirnya tahap compacting dan dimulainya finishing permukaan beton yang sedang dikerjakan, dan kesempatan pelaksanaan pekerjaan finishing ini akan berakhir pada waktu tercapainya final setting, yang merupakan waktu dimulainya pelaksanaan curing/pemeliharaan beton
Bagan berikut menggambarkan waktu dan fase beton tanpa bahan tambah/additive secara umum :
Waktu initial setting dianggap sebagai waktu berakhirnya tahap compacting dan dimulainya finishing permukaan beton yang sedang dikerjakan, dan kesempatan pelaksanaan pekerjaan finishing ini akan berakhir pada waktu tercapainya final setting, yang merupakan waktu dimulainya pelaksanaan curing/pemeliharaan beton
Bagan berikut menggambarkan waktu dan fase beton tanpa bahan tambah/additive secara umum :
Komentar
Posting Komentar